Karya Pertunjukan Terakhir

Beberapa karya pertunjukan terakhir yang dibawakan Teater Gadjah Mada:

  1. Aria da Capo” , Kebebasan Abadi, The Lesson (1997);
  2. Prabu Randumulus” (1998);
  3. Lithuania” karya Rupert Brooke (1999);
  4. Pentas keliling “Pesta Pencuri” karya Jean Anoilh (1999-2000); Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo dan Yogya );
  5. Pentas keliling karya-karya Anton Chekov “Pinangan” dan “Penagih Utang” dan Jean Tardieu “Loket” (2001; Denpasar, Malang, Jember dan Yogya );
  6. The Death Trap” ( H.H Munro) yang meraih penghargaan sebagai penyaji terbaik pada Seleksi Daerah Peksiminas Provinsi DIY tahun 2001;
  7. Aria da Capo” (2001), berdasarkan naskah karya Edna Vincent Millay, disutradarai Hardiyanto. Mendapat empat penghargaan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional I di Samarinda, Sebagai Penyaji Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik dan Aktris Terbaik.
  8. Kethoprak Lesung “Modin Karok”, disutradarai Gati Andoko, dipentaskan pertama kali tahun 2002. Dalam kurun waktu 2002-2005 nomer pertunjukan ini telah dibawakan di Yogyakarta, Solo, Malang, Cirebon, Tegal, Magelang, Purwokerto, Depok, Jakarta, serta Makassar, sebanyak 21 kali pementasan. Dan memperoleh Penghargaan sebagai Pertunjukan Favorit dan Inovatif pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional V di Yogyakarta 2002.
  9. Pementasan ”SEL” 2004. Diangkat dari sebuah naskah berjudul ”Hello Out There” karya Wiliam Saroyan dan dipentaskan di Gedung Societeit de Harmonie Makasar serta disutradarai oleh Gati Andoko.
  10. Kethoprak Lesung “Alang Alang”, disutradarai Gati Andoko, dipentaskan pertama kali tahun 2003. Meraih lima kategori penghargaan terbaik pada Festival Teater Mahasiswa Nasional II di Makasar. Penyaji Terbaik, Penataan Artistik Terbaik, Aktor dan Aktris Terbaik, serta Peran Pembantu Pria Terbaik. Dipentaskan hingga tahun 2005 di Yogyakarta, Jakarta, Depok, Magelang, Purworejo, Purwokerto, Surabaya, dan Makassar, sebanyak 15 kali pementasan.
  11. Kethoprak Lesung ”Jaran Sungsang”, disutradarai Gati Andoko, baru dipentaskan empat kali pada tahun 2005 di Yogakarta. Menjadi penampil kehormatan pada Festival Teater Mahasiswa Nasional III di Yogyakarta.
  12. Kethoprak Lesung “ONS, Ontosoroh Nyai Surati”, disutradarai Gati Andoko. Adaptasi dari novel “Anak Semua Bangsa” karya Pramoedya Ananta Toer. Dipentaskan pada tahun 2006 di Yogyakarta dan Kulonprogo. Pada tahun 2007 dipentaskan di Magelang dan Karanganyar.
  13. Pada tahun 2008, Teater Gadjah Mada berproses bersama generasi baru di Teater Gadjah Mada. Membawakan empat nomor pertunjukan pendek yang berbasiskan pada realisme. Empat pertunjukan itu adalah; ”Petang di Taman” (Iwan Simatupang), ”Sayang Ada Orang Lain” (Utuy Tatang Sontani), ”Rami dan Cangkir Pecah” (adaptasi Landung Simatupang atas ”The Clod” (karya Lewis Bleach), ”The Bear” (Anton Chekov).
  14. Juli 2008, bertempat di Jamaica Bar Cafe Teater Gadjah Mada menampilkan sebuah pertunjukan yang diberi judul “The Story of Tevye” Pertunjukan tersebut adalah bentuk inovasi dari Teater Gadjah Mada, dimana sebuah pertunjukan teater biasanya diselenggarakan dalam ruang dan gedung pertunjukan, Teater Gadjah Mada berabi menampilkan pertunjukan dalam sebuah ruang yang notabene adalah sebuah bar tempat bersantai sambil menikmati hidangan minuman segar.
  15. Pada tahun 2009, Teater Gadjah Mada kembali berproses dengan para anggota baru atau disebut dengan Studi Pentas. Pertunjukkan ini juga berbasiskan pada realisme seperti pada Studi Pentas tahun sebelumnya. Dibagi menjadi dua pertunjukkan, yaitu “Pakaian dan Kepalsuan” (Achdiat Kartamihardja), “Titik-titik Hitam”(Nasyah Djamin).